BAB 8/9
Pembangunan Ekonomi Daerah dan Otonomi Daerah
8/9. 6 Teori dan analisis Pembangunan ekonomi daerah
1. Teori
Pembangunan ekonomi daerah
Ada sejumlah teori yang dapat menerangkan kenapa ada
perbedaan dalam tingkat pembangunan ekonomi antar daerah. Yang umum digunakan
adalah teori basis ekonomi, teori lokasi, dan teori daya tarik industry.
1. Teori
Basis Ekonomi
Teori economis base ini
menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah
berhubungan dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah.
2. Teori
Lokasi
A. Teori
Daya tarik Industri
Dalam upaya pembangunan
ekonomi daerah di Indonesia sering dipertanyakan jenis-jenis industry apa saja
yang tepat untuk dikembangkan (diunggulkan). Ini adalah masalah membangun
portofolio industry suatu daerah. Ada sejumlah faktor penentu pembangunan industry
di suatu daerah, yang terdiri atas faktor-faktor daya tarik industry dan
faktor-faktor daya saing daerah. Faktor-faktor tersebut berikut :
Faktor-faktor
daya tarik
-
Nilai Tambah yang Tinggi
-
Industri Kaitan
-
Daya Saing dimasa Depan
-
Spesialisasi Industry
-
Potensi Ekspor
-
Prospek Bagi Permintaan Domestik
Faktor-faktor daya
Saing
-
Penilaian kemampuan industri suatu
daerah
-
Pembangunan kemampuan industri suatu
daerah
Zona
Pengembangan Ekonomi Daerah
adalah pendekatan
pengembangan ekonomi daerah dengan membagi habis wilayah sebuah daerah
berdasarkan potensi unggulan yang dimiliki, dalam satu daerah dapat terdiri
dari dua atau lebih zona dan sebuah zona dapat terdiri dari dua atau lebih
cluster.
Pola pembangunan ekonomi dengan pendekatan
Zona Pengembangan Ekonomi Daerah (ZPED), bertujuan:
1.
Membangun setiap
wilayah sesuai potensi yang menjadi keunggulan kompetitifnya/kompetensi
intinya.
2.
Menciptakan
proses pembangunan ekonomi lebih terstruktur, terarah dan berkesinambungan.
3.
Memberikan
peluang pengembangan wilayah kecamatan dan desa sebagai pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi daerah.
2. Model
Analisis Pemabangunan Ekonomi Daerah
Ada beberapa metode
yang umum digunakan untuk menganalisis posisi relative ekonomi suatu daerah,
diantaranya adalah metode analisis sebagai berikut :
- Analisis Shift-Share (SS)
Metode
analisis ini bertitik tolak dari anggapan dasar bahwa pertumbuhan ekonomi suatu
daerah dipengaruhi oleh tiga komponen utama yang saling berhubungan satu sama
lainnya, yakni pertumbuhan ekonomi (national growth component), pertumbuhan
sektoral (industrial mix component), dan pertumbuhan daya saing wilayah
(competitive effect component) (Tambunan, 1996).
Dalam
komponen pertama, pertumbuhan ekonomi suatu daerah diukur dengan cara
menganalisis peruahan output agregat secara sektoral disbanding perubahan
output dari sector yang sama dari wilayah yang lebih besar yang digunakan
sebagai acuan, misalnya nasional.
Komponen
kedua disebut juga pergeseran proporsional yang mengukur perubahan relative
pertumbuhan atau penurunan pada suatu daerah disbanding perekonomian nasional.
Pengukuran ini dapat menunjukkan apakah perekonomian Riau, misalnya
terkonsentrasi pada sector-sektor yang tumbuh lebih cepat dibanding perekonomian
nasional.
Sedangkan
komponen ketiga disebut juga pergeseran diferensial (differential shift) yang
menentukan seberapa jauh daya saing suatu sector di Kalimantan Barat, misalnya,
disbanding sector yang sama secara nasional. Jika pergeserannya positif, berarti
sector tersebut di Kalimantan Barat lebih tinggi daya saingnya daripada sector
yang sama pada perekonomian nasional.
- Location Quotients (LQ)
LQ
adalah suatu teknik yang digunakan untuk memperluas metode analisis sebelumnya
(SS), yaitu teknik yang mengukur konsentrasi suatu kegiatan ekonomi atau sector
di suatu daerah dengan cara membandingkan perannanya dalam perekonomian daerah
tersebut denga peranan dari kegiatan ekonomi atau sector yang sama pada tingkat
nasional.
Dasar
pemikiran metode ini adalah sebagai berikut. Misalnya di suatu daerah ada dua
industry, yakni A dan B. Industri A melayani pasar local dan pasar di luar
daerah (. ekspor). Industri ini disebut industry basic. Sedangkan industry B
adalah industry nonbasic atau industry local karena hanya melayani pasar local.
Dalam pemikiran teknik analisis ini adalah teori economic base. Inti dari teori
ini adalah: Industri A sisebut industry basic karena selain melayani pasar
local juga melakukan ekspor yang memberi sumbangan lebih besar dibandingkan
dengan sumbangan dari industry B terhadap pembentukan PDRB dan kesempatan
kerja. Kenaikan pendapatan per kapita di daerah tersebut akibat kegiatan
industry A mengakibatkan permintaan pasar local meningkat akan output tidak
hanya dari industry A, tetapi juga industry B. Kenaikan permintaan tersebut
selanjutnya mendorong kenaikan investasi di industry B yang disebut induced
investment akiat pertumbuhan output di Iindustri A.
- Angka Pengganda Pendapatan
Metode ini umum
digunakan untuk mengukur potensi kenaikan pendapatan suatu daerah kegiatan
ekonomi yang baru atau peningkatan output dari suatu sector di daerah tersebut.
Cara menghitungnya
adalah sebagai berikut:
1
![](file:///C:\Users\dede\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png)
1 – (MPCi – PSY)
Dimana
:
MPC = proporsi pendapatan
daerah yang dibelanjakan di darah tersebut
PSY = bagian dari
pengeluaran daerah yang menghasilkan pendapatan daerah tersebut.
- Analisis Input- Output (I – O)
Analisis
I-O merupakan salah satu metode analisis yang sering digunakan untuk mengukur perekonomian
suatu daerah dengan melihat keterkaitan antara sector dalam usaha memahami
kompleksitas perekonomian daerah tersebut serta kondisi yang diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan antara penawaran agregat (AS) dan permintaan
agregat (AD). Contoh: Di suatu misalkan di dalam perekonomian suatu daerah
hanya ada dua sektor, yakni industry
impor (system ekonomi tertutup)
- Model Pertumbuhan Harrod-Domar
Inti
dari model perumbuhan ini adalah suatu relasi jangka pendek antara peningkatan
investasi dan pertumbuhan ekonomi. Model H-O ini memiliki dua variable
fundamental, yakni pembentukan modal tetap (investasi) dan ICOR (incremental
capital output ratio).
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar