BAB 2/3
SEJARAH EKONOMI INDONESIA
2/3 . 7 Ekonomi Indonesia setiap periode pemerintahan , ordelama, orde baru, reformasi
- ORDE LAMA
- Kebijakan Ekonomi dalam pembagunan :
- Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal
kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
- Inflasi yang sangat tinggi
- adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu
- Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa ini disebut masa liberal, karena
dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal.
Perekonomian diserahkan pada pasar
sesuai teori- teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :
- Gunting Syarifuddin,
- Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia
- Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar
2. ORDE BARU
Orde baru merupakan sebuah istilah yang
digunakan untuk memisahkan antara kekuasaan masa Sukarno dengan masa Suharto.
Sebagai masa yang menandai sebuah masa baru setelah pemberontakan PKI tahun
1965.
- Landasan Orde Baru :
- Landasan idiil Pancasila
- Landasan konstitusional UUD 1945
- Kehidupan Ekonomi Masa Orde Baru
Struktur perekonomian Indonesia pada
tahun 1950-1965 dalam keadaan kritis. Pada masa Demokrasi Terpimpin, negara
bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga
mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi swasta. Sehingga, pada permulaan
Orde Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi
nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan
keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
Tindakan pemerintah ini dilakukan karena
adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi
kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program
pembangunan yang telah direncanakan pemerintah. Secara garis besar, upaya
pemulihan struktur perekonomian dan pembangunan pada masa orde baru,
pemerintah menempuh cara sebagai berikut
:
- Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi
- Kerja Sama Luar Negeri
- Pembangunan Nasional
- Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi
Untuk mengatasi keadaan ekonomi yang kacau
sebagai peninggalan pemerintah Orde Lama, pemerintah Orde Baru melakukan
langkah- langkah:
- Memperbaharui kebijakan ekonomi, keuangan, dan pembangunan. Kebijakan ini didasari oleh Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/1966.
- MPRS mengeluarkan garis program pembangunan, yakni program penyelamatan, program stabilisasi dan rehabilitasi.
Untuk
melaksanakan langkah-langkah penyelamatan tersebut, maka pemerintah Orde Baru
menempuh cara-cara :
- Mengadakan operasi pajak
- Melaksanakan sistem pemungutan pajak baru, baik bagi pendapatan perorangan maupun kekayaan dengan cara menghitung pajak sendiri dan menghitung pajak orang.
- Menghemat pengeluaran pemerintah (pengeluaran konsumtif dan rutin), serta menghapuskan subsidi bagi perusahaan Negara.
- Membatasi kredit bank dan menghapuskan kredit impor.
- Kerja sama Luar Negeri
- Pertemuan Tokyo
- Pertemuan Amsterdam
II.
REFORMASI
A. Indonesia pada Masa Pemerintahan
Presiden BJ.Habibie
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali
masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang
ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas
politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada
tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan.
- Kebijakan- kebijakan pada masa pemerintahan B.J. Habibie:
- Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan
- Mengadakan reformasi dalam bidang politik
- Habibie berusaha menciptakan politik yang transparan :
- Kebebasan menyampaikan pendapat.
- Refomasi dalam bidang hukum
- Mengatasi masalah dwifungsi ABRI
- Mengadakan sidang istimewa
- Mengadakan pemilu tahun 1999
B. Indonesia pada Masa
Pemerintahan Abdurrahman Wahid:
·
Kebijakan-kebijakan pada masa Gus Dur:
1. Meneruskan kehidupan
yang demokratis seperti pemerintahan sebelumnya (memberikan kebebasan
berpendapat di kalangan masyarakat minoritas, kebebasan beragama,
memperbolehkan kembali penyelenggaraan budaya tiong hua).
2. Merestrukturisasi
lembaga pemerintahan seperti menghapus departemen yang dianggapnya tidak
efesien (menghilangkan departemen penerangan dan sosial untuk mengurangi
pengeluaran anggaran, membentuk Dewan Keamanan Ekonomi Nasional).
3. Ingin memanfaatkan
jabatannya sebagai Panglima Tertinggi dalam militer dengan mencopot Kapolri
yang tidak sejalan dengan keinginan Gus Dur.
C. Indonesia pada Masa Pemerintahan
Megawati Soekarno Putri:
Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan
penegakan hukum.
Kebijakan-kebijakan yang
ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain:
a) Meminta penundaan pembayaran utang sebesar
US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran
utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
b) Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah
menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi
perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi
beban negara.
c) Di masa ini juga direalisasikan berdirinya
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam
pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor
berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya
pembangunan nasional.
- Kebijakan-kebijakan lain pada masa Megawati:
o
Memilih dan Menetapkan
o
Membangun tatanan politik yang baru
o
Menjaga keutuhan NKRI
o
Melanjutkan amandemen UUD 1945
o
Meluruskan otonomi daerah
DAFATAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar