BAB 14
Neraca Pembayaran ,Arus Modal Asing,dan Utang luar Negeri
Utang luar negeri
atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara
yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar
negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan.
Bentuk utang dapat
berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau
lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
Dampak Hutang Luar Negeri Indonesia
Pertama, dampak langsung dari utang yaitu
cicilan bunga yang makin mencekik. Kedua, dampak yang paling hakiki dari utang tersebut yaitu hilangnya
kemandirian akibat keterbelengguan atas keleluasaan arah pembangunan negeri,
oleh si pemberi pinjaman. Dapat dilihat pula dengan adanya indikator-indikator
baku yang ditetapkan oleh Negera-negara donor, seperti arah pembangunan yang
ditentukan. Baik motifnya politis maupun motif ekonomi itu sendiri.
Pada akhirnya arah pembangunan kita memang
penuh kompromi dan disetir, membuat Indonesia makin terjepit dan terbelenggu
dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat negara Donor. Hal ini sangat beralasan
karena mereka sendiri harus menjaga, mengawasi dan memastikan bahwa
pengembalian dari pinjaman tersebut plus keuntungan atas pinjaman, mampu
dikembalikan. Alih-alih untuk memfokuskan pada kesejahteraan rakyat, pada
akhirnya adalah konsep tersebut asal jalan pada periode kepemimpinannya, juga
makin membuat rakyat terjepit karena mengembalikan pinjaman tersebut diambil
dari pendapatan negara yang harusnya untuk dikembalikan kepada rakyat yaitu
kekayaan negara hasil bumi dan Pajak.
Selain memberikan dampak seperti yang diatas, utang
luar negeri memiliki berbagai dampak baik positif dan negatif yaitu:
a.
Dampak positif
Dalam jangka
pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah Indonesia dalam upaya
menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, yang diakibatkan oleh
pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang cukup
besar. Dengan adanya utang luar negeri membantu pembangunan negara
Indonesia, dengan menggunakan tambahan dana dari negara lain. Laju pertumbuhan
ekonomi dapat dipacu sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
b.
Dampak Negatif
Dalam jangka
panjang utang luar negeri dapat menimbulkan berbagai macam persoalan ekonomi
negara Indonesia, salah satunya dapat menyebabkan nilai tukar rupiah
jatuh(Inflasi). Utang luar negeri dapat memberatkan posisi APBN RI, karena
utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya. Negara
akan dicap sebagai negara miskin dan tukang utang, karena tidak mampu untuk
mengatasi perekonomian negara sendiri, (hingga membutuhkan campur tangan dari
pihak lain).
Selain itu, hutang luar negeri bisa memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Membantu dan mempermudah negara untuk melakukan kegiatan ekonomi.
2.
Sebagai penurunan biaya bunga APBN
3.
Sebagai sumber investasi swasta
4.
Sebagai pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal
5.
Berguna untuk menunjang pembangunan nasional yang dimiliki oleh suatu negara
DAFTAR PUSTAKA
• Dampak dan Pengaruh Hutang Luar Negeri Terhadap Perekonomian Indonesia,oleh plikarpus subeni, 10 November 2013. Diperoleh 24 april2015
0 komentar:
Posting Komentar